Halaman

misther-junett.blogspot.com
  • Web
  • misther-junett
  • Tampilkan postingan dengan label WISATA KULINER. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label WISATA KULINER. Tampilkan semua postingan

    Rabu, 01 Juni 2011


    Nglimut : Pesona Pegunungan dan Air Panas, Gonoharjo Kabupaten Kendal

    Sebuah pesona pegunungan dan lukisan alam yang sejuk terhampar di dekat kota Semarang. Dengan beragam manfaat dan menyediakan kebutuhan akan nuasa yang indah dan harmonis. Yaa, kesemuanya ada di Nglimut, yang masuk kelurahan Gonoharjo Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah. Hanya berjarak tempuh sekitar 40 menit dari pusat kota Semarang. Perjalanan cukup mudah dan tidak terlalu banyak halangan. Memang perlu sabar untuk mencapai Nglimut karena berada di bukit pengunungan Ungaran yang berdekatan denganPuncak Ungaran dan Kebun Teh Medini.

    Untuk menuju Nglimut, petualang bisa menggunakan bermagai macam kendaraan. Baik motor ataupun mobil, bahkan truk dan bus sekalipun. Beberapa jalan yang bisa dilewati seperti jalur Semarang (Bundaran Kalibanteng) – Jl. abdurahman saleh – Manyaran – Pasar Gunungpati – Cangkiran – Tamanrejo (Limbangan) – Nglimut. Atau Jalur lain apabila dari Kabupatan Kendal Utara melewati Krapyak – Mijen – Cangkiran - Tamanrejo (Limbangan) – Nglimut (Gonoharjo). Namun apabila dari arah selatan seperti Kota Ungaran bisa menembus jalan Pasar Ungaran/ Terminal Luar Ungaran – Si semut – Lerep – Pasar – Gunungpati – Cangkiran – Tamanrejo – Nglimut.
    Untuk menuju ke Nglimut memang lebih mudah dengan kendaraan pribadi. Namun sarana transportasi menuju Nglimut juga sudah relatif mudah. Dengan jalur yang sama petualang bisa turun di pertigaan Cangkiran lalu beralih menggunakan angkot yang melewati Tamanrejo, sampai pertigaan Margosari Tamanrejo bisa turun – Kemudian mencari Bus yang menuju Nglimut. Sebagai catatan saja, kendaraan arah Nglimut tidak sampai sore, jadi kalau hendak mengunakan transportasi umum paling baik berangkat pagi.
    Sejenak setelah mengetahui rute perjalanan, petualang sampai di area Nglimut. Ada beberapa tempat yang bisa di kunjungi, seperti kolam renang dan kolam air panas yang terletak di ujung area wisata yang dikelola oleh swasta. Petualang bisa parkir persis di depan kolam tersebut. Atau bila petualang menginginkan air tenjun dan kolam air panan yang di kelola perhutani, silakan untuk lurus menuju parkir Nglimut yang letaknya di seberang kolam renang. Untuk tiket masuk sekitar Rp. 5.000,- untuk hari biasa, namun untuk hari ahad petualang bisa membayar dengan tarif Rp. 7.000,-. Tidak terlalu mahal dengan hasil yang didapatkan.
    Tips : Siapkan air minum dan pemanasan sejenak. Karena untuk menuju pemandian air panas dan air terjun (curug) petualang diharuskan untuk berjalan kaki sekitar 1 kilo. Dari tiket masuk, petualang akan dibawa menuruni tangga setapak demi setapak. Sekitar 5 menit perjalanan atau kurang maka petualang akan di suguhkan dengan aliran air terjun kecil yang elok. Airnya yang mengalir dingin dapat digunakan untuk berfoto ria, atau sejenak beristirahat kaki agar tidak kram.
    Perjalanan baru setengah, setelah melewati jembatan kecil, petualang akan berjalan menapaki tangga naik. Karena tangga ini terbuat dari batu alami dan sedikit batako maka hati-hati ketika hujan turun, karena tangga relatif licin dan bisa meyebabkan terpeleset. Perjalanan dari sungai kecil sampai kolam panas sekitar 10 – 20 menit. Bagi Petualang yang tidak terbiasa berjalan kaki, jangan panik..karena Nglimut menyediakan Gazebo yang berada di sepanjang jalan yang letaknya di pinggir jalan. Berhenti sejenak dan mengatur nafas perlu dari pada kaki sayah dan pingsan..
    Nah, setelah melewati perjalanan yang berat, saatnya petualang menikmati keindahan dan sejuknya alam Nglimut. Di samping kiri jalan ada permainan flying fox, kemudian beberapa tempat duduk panjang disediakan untuk duduk sambil menikmati sejuknya udara pengunungan yang dingin. Anak-anak bisa mandi di kolam air panas yang berada di bawah tempat duduk tersebut.  Apabila petualang lapar dan haus, di area wisata terdapat beberapa warung makan yang menyediakan beberapa menu menganyangkan. Seperti mie rebus, mie goreng, Mie ayam, nasi goreng, gorengan dan aneka minuman yang lain. Cukup terjangkau harganya, misalnya menu nasi goreng dihargai Rp. 7.000,-. Kalau petualang tidak nyaman, boleh untuk menanyakan harga masing-masing menu.
    Dibelakang tulisan Gonoharjo Hot Spring Water petualang bisa mandi di kolam air panas yang kecil dengan pemandangan pepohonan yang rindang dan sedikit berkabut tentunya. Pemandian air panas Nglimut Gonoharjo diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit kulit seperti kadas, gatal-gatal, panu dan lain sebagaianya. Karena air panas tersebut mengandung belerang. Belum cukup sampai di kolam air panas, petualang bisa menuju air terjun yang berjarak sekitar 0.5 kilo atau sekitar 20 menit perjalanan. Di air terjun petualang bisa berfoto ria bersama keluarga atau teman, namun hati-hati dengan batu yang licin.
    Apabila sudah merasa puas dan cukup, petualang bisa pulang dengan santai. Tips : Berjalan santai lebih baik karena setelah melewati jembatan, maka track tangga akan sangat tajam. Tidak jarang banyak petualang yang capek, ngos-ngosan, dan kakinya terasa pegal. Jadi lebih enak berjalan sambil menikmati pemandangan sekitar yang elok dan eksotis. Dikelilingi tanaman kopi dan tanaman keras yang sangat rimbun.
    Petualang tertarik? Silakan untuk hiking sejenak dan merasakan sejuknya udara yang bersih. Petualangpun bisa hitung-hitung sekalian olah raga bukan…

    Selasa, 24 Mei 2011


    WISATA KOPENG - JATENG

    DESA WISATA KOPENG - JATENG

    Desa Wisata Kopeng menyajikan panorama yang memikat dalam nuansa alam pedesaan dipadu dengan keindahan hamparan tanaman bunga dan sayuran membentuk suasana asri nan menyejukkan.

    Desa Wisata Kopeng terletak di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Letak geografisnya berada di lereng gunung Merbabu, gunung Telomoyo dan gunung Andong di ketinggian 1450 m dari permukaan laut. Menyajikan panorama yang memikat dalam nuansa alam pedesaan dipadu dengan keindahan hamparan tanaman bunga dan sayuran membentuk suasana asri nan menyejukkan.

    Daerah tujuan wisata alam ini berjarak tempuh sekitar 14 km dari kota Salatiga dan sekitar 54 km dari kota Semarang. Berkunjung ke Desa Wisata Kopeng, wisatawan dapat menikmati wisata alam pegunungan, bunga, petik strawberi, berkuda, kerajinan, budaya dan kuliner. Wana wisata Kopeng memiliki beberapa lokasi ideal yang bisa digunakan sebagai rekreasi keluarga, perkemahan, outbond dan acara rapat serta seminar pada institusi.

    Di lokasi wisata Kopeng terdapat air terjun Umbul Songo (sembilan mata air). Konon, Umbul Songo merupakan mata air, yang ditemukan oleh para wali pada jaman Demak, untuk mencukupi kebutuhan akan air wudlu. Para wali ini kemudian bersama-sama berdoa memohon kepada Allah S.W.T untuk dimudahkan dalam memperoleh sumber mata air, guna keperluan berwudlu atau bersuci. Permohonan para wali dikabulkan dan keluarlah mata air yang debitnya sangat besar yang dinamakan Umbul Songo. Terdiri dari sumber mata air di sekitar Tekelan, Contre, Tayengan, Selodhuwur dan Kopeng. Agar lengkap berjumlah sembilan buah, kemudian ditambahkan sumber air yang ada di sekitar Peng Jero dan Kali Sati.

    Wisata alam Kopeng di lereng Gunung Merbabu yang memiliki ketinggian 3150 m. Hawa dingin pegunungan mulai terasa ketika memasuki daerah wisata Kopeng. Semakin mendekat ke daerah Kopeng pengunjung akan mendapati perkebunan sayur-sayuran segar seperti wortel, kol, kentang, dan sawi.

    Di daerah wisata Kopeng terdapat banyak villa-villa yang dilengkapi fasilitas TV dan air Panas, ruang pertemuan, ruang makan, bahkan dapur. Sehingga wisatawan serasa seperti di rumah sendiri disertai halaman parkir yang cukup luas. Para wisatawan juga dapat leluasa menikmati hari-hari libur dan rekreasi.
       
    Bagi wisatawan yang memiliki hoby mendaki gunung, bisa mengunjungi Wana Wisata Kopeng. Dan melihat gunung Merbabu dengan diterawangi oleh sinar matahari sore hari. jadinya puncak gunung seperti berkilauan. Belum lagi udaranya yang segar.

    Jumat, 29 April 2011


    Wisata Air Terjun Curug Sewu Kendal

    Curug Sewu terletak di Patean, Kendal dan merupakan air terjun tingkat tiga dengan ketinggian sekitar 80m.
    Nama air terjun tersebut diambilkan dari nama desa tempat air terjun tersebut berada, yakni desa Curugsewu tepatnya di Kecamatan Patean, jaraknya 40 kilometer dari kota Kendal dengan terlebih dahulu melewati kota Weleri dan Sukorejo.
    curug sewu.


    Air terjun Curugsewu memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri dibandingkan air terjun lainnya, dengan total ketinggian 70 meter yang terdiri dari 3 terjunan, masing-masing memiliki ketinggian 45 meter, 15 meter dan 20 meter. terlihat sangat indah dan menawan untuk dipandang, terlebih pada saat tertentu, dari antara terjunan muncul pelangi paduan aneka ragam warna yang mempesona.
    curug sewu.
    Untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung, sekitar lokasi Air Terjun Curugsewu telah dilengkapi dengan taman rekreasi beserta fasilitas pelengkap seperti panggung taman bermain anak, Kebun binatang mini dan Kolam Renang serta berbagai fasilitas lainnya. Masih mengenai keistimewaan dan keunikkannya, ternyata AirTerjun Curugsewu merupakan air terjun tertinggi di Jawa Tengah.

    Untuk melengkapi berbagai fasilitas dan sarana yang sudah ada, Kereta Mini, Jet Coaster dan Kolam Renang dengan standar nasional telah dibangun. Guna memberikan pelayanan yang prima dan memuaskan

    Beberapa obyek pariwisata di Kabupaten Kendal

    Salah satu obyek wisata terkenal di Kabupaten Kendal adalah Curug Sewu, yakni air terjun tiga tingkat setinggi 80 meter, terletak di Kecamatan Patean (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung).
    Beberapa obyek pariwisata lain di Kabupaten Kendal:

    • Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran
    • Pantai Jomblom di Kecamatan Cepiring
    • Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Rowosari.
    • Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, dimana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas di Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter
    • Goa Kiskendo di Kecamatan Singorojo; goa ini mempunyai legenda tentang kera putih Anoman
    • Kolam Renang Boja di Kecamatan Boja. Di tempat ini ada tersedia dua kolam yaitu kolam olympic dan kolam untuk anak anak. Wisata ini .berada di pusat Kecamatan Boja.
    • Agrowisata Sekatul. Terletak di Kecamatan Limbangan, sekitar 30 km ke arah selatan dari Kendal. Terdapat perkebunan buah stroberi dan buah-buahan lainnya, pemancingan, serta taman bermain untuk anak anak.
    • Srendeng Agrowisata. Terletak di Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, merupakan wisata Agro berbasis pendidikan terdiri dari Wisata Kebun, Peternakan, Pertanian, Outbound, Mebel dan village tour.

    Rabu, 06 April 2011


    Benteng Portugis


    Salah satu obyek wisata andalan di Jepara adalah Benteng Portugis yang terletak di Desa Banyumanis Kecamatan Keling atau 45 km di sebelah utara Kota Jepara, dan untuk mencapainya tersedia sarana jalan aspal dan transportasi regular.
    Dilihat dari sisi geografis benteng ini nampak sangat strategis untuk kepentingan militer khususnya zaman dahulu yang kemampuan tembakan meriamnya terbatas 2 s/d 3 km saja. Benteng ini dibangun di ats sebuah bukit batu di pinggir laut dan persis di depannya terhampar Pulau mondoliko, sehingga praktis selat yang ada di depan benteng ini berada di bawah control Meriam Benteng sehingga akan berpengaruh pada pelayaran kapal dari Jepara ke Indonesia bagian timur atau sebaliknya.
    Pada tahun 1619, kota Jayakarta / Sunda Kelapa dimasuki VOC Belanda, dan saat ini Sunda Kelapa yang diubah namanya menjadi Batavia dianggap sebagai awal tumbuhnya penjajahan oleh Imperialis Belanda di Indonesia. Sultan Agung Raja Mataram sudah merasakan adanya bahaya yang mengancam dari situasi jatuh nya kota Jayakarta ke tangan Belanda. Untuk itu Sultan Agung mempersiapkan angkatan perangnya guna mengusir penjajah Belanda.
    Tekad Raja Mataram ini dilaksanakan berturut-turut pada tahun 1628 dan tahun 1629 yang berakhir dengan kekalahan di pihak Mataram.
    Kejadian ini membuat Sultan Agung berpikir bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan laut secara bersamaan, padahal Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, sehingga perlu adanya bantuan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu Bangsa Portugis
     
    ========================================  

    Portuguese Fortress


    One of the attractions are a mainstay in Jepara Portuguese Fort which is located in the Village District Banyumanis Keling or 45 km in the northern city of Jepara, and to achieve them available asphalt roads and regular transport.Viewed from the side of the fort was visible geographically very strategic for military purposes, especially the past limited the ability of cannon shot 2 to 3 km only. The fort was built on a hill rock ats on the seafront and right in front of him lay mondoliko Island, so practically strait in front of the fort was under the control of the Citadel cannon so that it will affect the cruise ship from Jepara to the eastern part of Indonesia or vice versa.In 1619, the city Jayakarta / Sunda Kelapa entered the Dutch East India Company, and currently the Sunda Kelapa was renamed Batavia regarded as the beginning of the growth of colonization by the Dutch in Indonesia Imperialists. Sultan Agung of Mataram king had sensed the danger of his situation falls into the hands of the Dutch town of White Rose. For that Sultan Agung prepare for war in order to expel the Dutch occupiers.King of Mataram determination was carried out in succession in 1628 and in 1629 that ended with the defeat on the part of Mataram.
    This incident makes Sultan Agung think that the Dutch East India Company can only be defeated by land and sea attack simultaneously, whereas Mataram do not have a strong fleet, so we need the help of a third party who also clashed with the Portuguese VOC
     

    Selasa, 05 April 2011


    Pantai Bandengan Jepara / Beach Bandengan Jepara




    Pantai Bandengan terletak di utara Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai yang terletak di pesisir pantai utara (pantura) Jawa ini merupakan tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Setiap musim liburan, pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pantai ini dikenal juga sebagai Pantai Tirta Samudera yang merupakan obyek wisata unggulan di Jepara, kota kelahiran Pahlawan Nasional R.A. Kartini.

    Sejarah Pantai Bandengan

    Menurut kisah turun temurun, nama Pantai Bandengan pertama kali diberikan oleh putra Sunan Muria yaitu Amir Hasan saat akan berpergian mengembangkan ilmu agama ke Kepulauan Karimunjawa. Ketika sampai di pantai ini, mereka menemukan banyak Ikan Bandeng sehingga wilayah itu dinamakan Desa Bandengan. Pantai yang ada di desa tersebut akhirnya dinamakan Pantai Bandengan.
    Di pantai ini juga menjadi tempat favorit Pahlawan Nasional yang memulai emansipasi wanita yaitu R.A. Kartini yang merupakan putri Bupati Jepara pada saat itu. R.A. Kartini sering berwisata ke pantai ini bersama para bangsawan Belanda pada masa itu.

    Pantai Pasir Putih yang Rimbun

    Anda dapat menikmati panorama pantai yang jernih dan berpasir putih. Selain itu, Anda juga dapat menikmati rimbunnya pepohonan pandan atau pohon perdu di sepanjang pesisir Pantai Bandengan Jepara atau yang dikenal juga sebagai Pantai Tirta Samudera. Pantai Bandengan memiliki struktur pantai yang landai dan air yang jernih dan bersih. Karena itu pantai ini cocok untuk menjadi tempat wisata pantai seperti berenang, bermain voli pantai, berperahu, atau sekadar bersepeda di pinggir pantai.
    Selain itu, kondisi pantai utara Jawa relatif tenang membuat pantai ini relatif aman untuk menikmati permainan di pinggir laut maupun berenang. Bahkan pada saat Anda mencelupkan diri ke air laut yang bening, Anda dapat melihat ikan-ikan kecil sedang berlarian di dasar air laut.
    Pantai Bandengan sering dikunjungi karena suasana alamnya yang unik. Anda dapat menemukan suasana pantai pasir putih yang luas. Kemudian Anda juga dapat menikmati keindahan air laut yang jernih. Serta yang menarik adalah hamparan pepohonan yang rimbun dan hijau di sekitar pantai. Tentu ini membuat suasana di Pantai Bandengan begitu sejuk dan nyaman. Keindahan pantai di sini mampu menyaingi keindahan pantai di Bali.
    Anda juga dapat mengunjungi pulau di tengah laut dari Pantai Bandengan. Pulau yang dapat Anda kunjungi dari sini yaitu Pulau Panjang. Di pulau ini Anda dapat menyaksikan kekayaan alam yang indah yaitu flora dan fauna yang menarik. Anda dapat mengunjungi pulau ini dengan biaya yang relatif murah. Anda juga dapat berkeliling pantai dengan menyewa perahu atau kapal yang siap mengajak Anda berkeliling pantai sambil menikmati keindahan alam di Pantai Bandengan.
    =======================================
    Bandengan Beach is located in the north district of Jepara, Central Java. The beach is located on the north coast (coast) Java is a pretty interesting sights to visit. Every holiday season, the beach is always crowded with visitors both local and foreign tourists. This beach is also known as Ocean Beach Tirta who is leading attractions in Jepara, the hometown of National Hero RA Kartini.History Bandengan BeachAccording to stories handed down, the name first given Bandengan beach by the son of Amir Hasan Sunan Muria will now travel to develop the science of religion to Karimun Islands. When we reached the beach, they found many fish Milkfish so called Village Bandengan region. The beach in the village was finally named Beach Bandengan.On the beach is also a favorite place of National Hero who began the emancipation of women is RA Kartini who is the daughter of the regent of Jepara at the time. R.A. Kartini frequent trips to the beach along the Dutch nobility in those days.White Sand Beach LushYou can enjoy the panorama of crystal clear beaches and white sand. In addition, you also can enjoy the pandanus trees shrubs or trees along the coast of Jepara Bandengan or also known as the Coastal Ocean Tirta. Bandengan Beach has a gently sloping coastal structures and the water clear and clean. Therefore, this beach is perfect for a beach tourist attractions such as swimming, playing beach volleyball, boating, or just biking on the beach.In addition, the condition is relatively quiet north coast of Java makes this beach is relatively safe to enjoy the game on the edge of the sea or swimming. Even when you dip into the clear sea water, you can see small fish are running in the bottom of the sea water.Bandengan beach frequented by a unique natural ambience. You can find the atmosphere of white sand beach wide. Then you too can enjoy the beauty of crystal clear sea water. And an attractive stretch of the trees are lush and green around the coast. Of course this makes the atmosphere at the Beach Bandengan so cool and comfortable. The beauty of the beaches here can rival the beauty of the beaches in Bali.You can also visit the island in the middle of the sea from the beach Bandengan. The island that you can visit from here that is Long Island. On this island you can see the beautiful natural wealth of flora and fauna of interest. You can visit this island with a relatively low cost. You can also get around the beach by renting a boat or ship that is ready to take you around the beach while enjoying the natural beauty Bandengan beach.

    PANTAI TELUK AWUR JEPARA, Teluk Awur Beach



    PANTAI TELUK AWUR JEPARA Adalah salah satu Hasil jepretan dari jalan-jalan ke Jepara kemaren. Ternyata kota ini selain terkenal sebagai sentra kerajinan ukir dan permebelan,
    ternyata memiliki potensi wisata pantai yang cukup bagus. Ini adalah foto2 di sepanjang pantai di Teluk Awur, Kota Jepara. Sebagai laut Jawa yang berombak tenang, dengan hamparan pasir putih...hmmm, cocok buat mandi dan berenang, sayang airnya agak kecoklatan. Di sekitar pantai ini banyak berdiri villa dan resort berbentuk joglo yang di huni orang2 bule...

    Salah satu pantai di kabupaten Jepara yang cukup indah dan menarik untuk di kunjungi adalah Pantai Teluk Awur . Disebut Teluk memang kondisi lautnya yang menjorok ke daratan, sehingga panjang pantai kalau dilihat tidak lurus memanjang namun mendekati bentuk setengah elips. Dalam situs pemerintah kabupaten Jepara pantai Teluk Awur ini belum masuk pada daerah tujuan wisata kabupaten Jepara, namun demikian jika dilihat pantai ini tidak kalah menariknya dengan pantai Kartini Jepara ataupun pantai Tirto Samudra Bandengan .
    Jika hari Minggu atau libur pantai teluk awur jepara ini cukup ramai dikunjungi oleh pelancong baik dari sekitar Jepara sendiri , ada pula warga luar kota Jepara yang juga mampir mencoba melihat keindahan pantai yang masih alami ini. Dikatakan alami pantai ini sama sekali belum terpoles oleh unsur pariwisata, tidak ada tempat parkir . Karcis tanda masuk maupun rumah-rumahan tempat untuk berteduh. Namun demikian pengunjung tidak akan kepanasan karena sepanjang pantai ini penuh dengan tanaman hijau yang dapat digunakan untuk berteduh . Wisatawan yang datang cukup dengan menggelar tikar dibawah rimbunnya tanaman sembari menikmati semilirnya angin pantai , indahnya ombak yang bergulung tak lupa menikmati bekal dari rumah sungguh nikmat rasanya.
    Bukan itu saja sebagian pantai ini juga rimbun dengan tanaman mangrove yang ditanam oleh kamunitas pecinta alam dan pantai sebagai pilot proyek penanggulangan abrasi pantai yang saat ini telah menggerus pantai di Jepara khususnya bagian selatan. Mangrove ini tumbuh cukup rimbun sehingga cukup nyaman untuk tempat berteduh, Namun sayang saking rimbunnya kadang-kadang tempat ini digunakan pacaran para muda-mudi yang sedang dimabuk cinta.
    Berenang sepuasnya dipantai teluk awur jepara
    Untuk fasilitas pendukung meskipun cukup sederhana warga sekitar telah menyediakannya untuk kenyamanan para pengunjung. Tempat parkir misalnya untuk mobil tidak masalah disana tenpatnya cukup luas tinggal memilih ditempat mana kita mau parkir, untuk kendaraan roda dua bisa langsung diparkir di bibir pantai sehingga jika ramai Sepeda motor kelihatan berjajar rapi. Untuk yang mempunyai hobi berenang Pantai Teluk awur kondisi airnya cukup bersih karena jauh dari lalu lalangnya perahu dan kapal, sehingga aman jika digunakan untuk mandi dan berenang. Bagi yang tidak bisa berenang warga sekitar telah menyediakan ban-ban mobil yang besar sehingga bisa digunakan untuk berenang dipinggir pantai, sewanyapun relative murah sekali pakai Rp 1.000, - Rp 2.000,-. Begitu pula tempat mandi bilas ,warga sekitar juga telah menyediakannya meskipun kondisinya sederhana namun bisa digunakan untuk membersihkan badan dari asinnya air laut.
    Sehingga sayang jika kita telah sampai di pantai ini tidak nyebur ke laut, jadi bila pembaca mencoba datang jangan lupa membawa baju renang dan peralatan untuk mandi bila tidak ingin menyesal jika pulang.
    Yang mempunyai hobi memancing pengunjung juga bisa menuntaskan kesenangannya di pantai ini , selain ikannya cukup lumayan , juga kita bisa menyewa perahu jika ingin ke tengah laut.
    Soal makanan , bagi pengunjung yang tidak membawa bekal warga menyediakan berbagai macam menu yang bisa dipilih, dari makanan kecil, minuman ringan sampai dengan nasi beserta lauk pauknya. Harganyapun relative murah , sehingga bagi wisatawan yang kantongnya pas-pasan tidak ada halangan untuk mengunjungi pantai ini.
    Bagi Pemerintah Daerah Jepara sudah tibalah waktunya untuk menata Pantai Teluk awur ini , meskipun sudah ada Pantai Kartini Jepara , namun pantai tersebut suasanya terlalu bising dan ramai karena berfungsi ganda sebagai pelabuhan menuju karimunjawa. Sehingga jika pantai teluk awur jepara ini dikembangkan dengan baik akan menambah lagi satu tempat wisata pantai yang mampu menyedot wisatawan asing maupun domestic. Selain suasana Pantai Teluk awur ini masih alami juga kondisi lingkungannya yang nyaman sebagai tempat peristirahatan dan rekreasi seluruh keluarga. Lebih lebih jika Pemerintah daerah bisa menggandeng investor yang mau membiayai dengan system bagi hasil sepertinya halnya WBL ( Wisata Bahari Lamongan) atau yang popular orang menyebut Pantai Tanjung Kodok tentu hal ini akan menambah pendapatan pada pemerintah daerah.
    Dengan dikembangkannya Pantai Teluk Awur jepara ini secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian warga masyarakat sekitarnya, karena obyek wisata ini akan menyedot banyak orang dengan berbagai macam kebutuhan. Diantaranya butuh kuliner, oleh-oleh, penginapan dan banyak lagi yang lain. 
    =======================================================

    GULF COAST AWUR JEPARA Is one shots from a trip to Jepara yesterday. Apparently the city is famous as a center for crafts in addition to carving and furniture,proved to have potential for coastal tourism is quite good. This is foto2 along the coast in the Gulf Awur, Jepara City. As Java is choppy sea calm, with white sand ... hmmm, suitable for bathing and swimming, unfortunately the water is slightly brown. In the vicinity of the beach is a lot of standing villas and resorts in the occupied shaped joglo orang2 bule ...
    One of the beaches in the district of Jepara is quite beautiful and interesting to visit the Gulf Coast Awur. Called the Bay is the condition of land jutting into the sea, so the length of the beach if not viewed straight elongated yet approached the half-ellipse shape. In Jepara regency government sites Awur Gulf coast has not been entered on tourist destination in Jepara district, however, if viewed beach is no less exciting as the beach or the coast of Jepara Kartini Tirto Bandengan Ocean.If a Sunday or holiday awur bay beach is pretty crowded Jepara visited by travelers from around Jepara own good, there are also people outside the town of Jepara who also stopped trying to see the beauty of this unspoiled beaches. It said the beach is completely natural yet polished by the elements of tourism, there is no parking lot. Tickets for entrance signs and houses a place to shelter. However, visitors will not be too hot because of all the beach is full of green plants that can be used for shelter. Tourists who come simply by holding under thick mats of plants while enjoying the wind of the sea, the beauty of the rolling waves do not forget to enjoy lunch from home so delicious flavor.Not only that some of the beach is also lush with mangrove trees planted by nature lovers and beach kamunitas as coastal erosion prevention project pilot who currently has eroded the beach in the Jepara, especially the southern part. Mangroves grow thick enough so it is quite convenient for shelter, but unfortunately was so crowded this place is sometimes used in courting the young people who were intoxicated by love.Beach bay swim as much awur JeparaTo support facilities although it is quite simple citizens around already provide it for the convenience of visitors. Places such as for car parking is no problem there tenpatnya ample just choose the place where we want parking, for two-wheeled vehicles can be parked directly on the beach so if it looks crowded Motorcycles lined up neatly. For those who have a hobby of swimming awur Gulf Coast clean water conditions because it is far enough from the last thatched boats and ships, making it safe if used for bathing and swimming. For those who can not swim has been providing people around the tires of cars that can be used to swim off the coast, relatively inexpensive disposable sewanyapun Rp 1,000, - Rp 2.000, -. Similarly, rinse showers, local people also have to provide them even if conditions are simple but can be used to cleanse the body of salty sea water.So unfortunately if we had got to the beach is not nyebur to the sea, so when the reader tries to come do not forget to bring bathing suits and equipment for the bath when not want to regret it if you go home.Who have a hobby of fishing visitors also could complete his joy at this beach, in addition to fish pretty good, also we can hire a boat if you want to sea.About food, for visitors who do not bring lunch citizens provides a variety of menus to choose from, from snacks, soft drinks until the rice and side pauknya. The price is relatively cheap, so for those tourists who pockets a mediocre there is no impediment to visit this beach.For the Government of Jepara already it's time to organize this awur Gulf Coast, although there Jepara Kartini Beach, but the beach is too noisy and crowded suasanya by doubling as a harbor toward Publications. So if this Jepara awur bay beach is well developed will add another one beach resorts that can suck foreign and domestic tourists. In addition to the Gulf Coast awur atmosphere is still natural environmental conditions is also a convenient place for vacation and recreation the whole family. More over if the local government can hold investors who want to finance with revenue-sharing system seems like WBL (Marine Tourism Lamongan) or the popular people called Cape Coast Frog certainly this will add revenue to local governments.With the development of Jepara Awur Gulf Coast this would indirectly enhance the surrounding community's economy, because tourism is going to suck a lot of people with various needs. Among the culinary needs, souvenirs, lodging and many others.

    Pantai Pungkruk Jepara / Beach Pungkruk Jepara


     
    Pantai Pungkruk berjarak 7 km. dari kota Jepara. Pantainya datar dan berkarang, di lokasi ini terdapat banyak rumah makan tradisional yang menyajikan menu makanan laut (seafood) dengan menu andalan adalah ikan bakar. Ada beberapa rumah makan yang ditata cukup rapi, sebagian bangunannya berupa gazebo yang berada di atas laut / tambak. Bahkan ada beberapa pengusaha yang melengkapi tempat usahanya dengan karaoke.

    ===============================================================
    Beach Pungkruk Jepara
    Pungkruk beach is 7 km away. from the town of Jepara. Flat and rocky beaches, on site there are many traditional restaurants serving seafood menu (seafood) with a menu mainstay is the grilled fish. There are several restaurants that are organized quite neatly, part of the building a gazebo which is above the sea / pond. There are even some employers who complement his place of business with karaoke.

    Pantai Bondo Jepara / Bondo Jepara Beaches


    Pantai
    Pantai Bondo Jepara
    KABUPATEN Jepara memang dianugerahi deretan pantai berpasir putih. Pantai-pantai ini memang tidak kalah dengan Kuta di Bali. Sebut saja dua pantai yang sudah menjadi ikon Kota Ukir, yakni Pantai Kartini dan Tirto Samudro atau yang lebih dikenal dengan Bandengan.

    Keberadaan dua pantai ini sudah dikenal sentero negeri ini, disamping pasir putih, mandi laut, dan yang tidak kalah pentingnya panorama sunset (matahari terbenam). Kalau boleh ditilik lebih rinci lagi, ada beberapa pantai yang berpasir putih berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi idola serta ikon baru, salah satunya Pantai Ombak Mati yang terletak kurang lebih 10 km ke arah utara Kota Jepara tepatnya di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri.
    Pantai Ombak Mati ini sangat cocok untuk wisata keluarga selain nyaman, keindahannya tak kalah di banding Pantai Kartini dan Bandengan. “Menurut rencana, jika disetujui, tahun depan pihak kami akan melakukan pengembangan di Pantai Bondo. Daerah tersebut layak untuk menjadi daerah tujuan wisata dan menjadi ikon baru Jepara,” ungkap Kabid Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Disparta Kabupaten Jepara A Juli Susanto.
    Menurutnya, ada kendala yang harus dihadapi oleh Pemkab Jepara saat ini untuk pengembangan tempat tersebut. Yakni status tanah yang ada di sekitar tempat tersebut. Saat ini tanah di bibir pantai itu sudah berstatus kepemilikan oleh masing-masing warga.
    “Itulah kendala kami untuk pengembangan wilayah tersebut. Setidaknya membutuhkan dana besar untuk pembebasan tanah di wilayah itu,” imbuh Juli.
    Setidaknya, dibutuhkan dana Rp 4-5 miliar, itu pun dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan tidak hanya dalam tahun anggaran 2009. Tetapi terus dilakukan hingga sarana dan prasaran betul-betul siap termsauk dengan masyarakatnya. “Kalau masyarakatnya sudah sangat antusias menyambut rencana ini,” tandasnya.
    Benahi Pengelolaan
    Selain menyiapkan segala sesuatunya, Samsul Arifin, wakil ketua Dewan Pariwisata Jepara mengatakan, pembangunan jalan menuju ke arah tersebut memang harus diperhatikan. Saat ini jalan menuju pantai tidak beraspal dan sempit. “Rencana pengembangan ke arah yang lebih baik memang harus didukung besama. Sarana dan prasarana diharapkan bisa lebih baik dari sekarang. Pantai di Jepara tidak kalah dengan Bali, tinggal pengelolaannya saja yang perlu dibenahi,” tegasnya.
    Dengan demikian, Samsul mengharapkan agar ketiga unsur yang terlibat di dalamnya, Pemkab, pelaku pariwisata, dan masyarakat sendiri bisa berjalan berdampingan demi kemajuan potensi alam dan pengelolaan Pantai Bondo. Yang menjadi catatan terpenting Samsul adalah, warga harus sudah siap menerima kehadiran turis dan budaya mancanegara.
    “Kami selaku pelaku wisata siap mendukung Pemkab dan masyarakat untuk pengelolaan Pantai Bondo. Tidak hanya itu saja, pengembangan ke arah wisata diharapkan lebih merata,” imbuh Dewan Penasihat PHRI Jepara ini.
    Pengembangan wisata di daerah tersebut disambut baik oleh Sulaiman warga dan perangkat Desa Bondo. Dirinya memang sudah mengetahui rencana tersebut, secara garis besar warganya siap membantu program Pemkab.
    “Kami senang-senang saja ada pengembangan wilayah Bondo ini.Tetapi pembangunan itu nantinya jangan sampai merusak ekosistem dan sejarah di Desa Bondo,” tegasnya. (36)
    kepsen:
    PANORAMA SUNSET: Panorama sunset (matahari tenggelam) di Pantai Ombak Mati, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri tidak kalah dengan Pantai Kartini dan Bandengan.

    --------------------------------------------------------------------------------------

    Bondo Jepara BeachesDISTRICT Jepara was awarded the rows of white sandy beaches. These beaches are not inferior to Kuta in Bali. Call it the two beaches that have become iconic City Carve, namely Pantai Kartini and Tirto Samudro or better known as Bandengan.The existence of these two well-known beach sentero this country, in addition to white sand, sea bathing, and most importantly, panoramic sunset (sunset). If allowed a more detailed judging again, there are several white sandy beaches which have the potential to be developed and become an idol and a new icon, one of them Dead Waves Beach is located about 10 km to the north of Jepara precisely in the village of Bondo, District Bangsri.Dead Waves Beach is very suitable for family tourism in addition to comfort, the beauty is not lost on appeal and Bandengan Kartini Beach. "According to the plan, if approved, next year our party will do the development on the Beach Bondo. The site is eligible to become a tourist destination and a new icon Jepara, "said Head of Development and Management of Tourism Disparta Jepara A July Susanto.According to him, there are obstacles that must be faced by the current Jepara regency to the development of the place. That is the status of land around the venue. Currently, the land on the shoreline that was the status of ownership by each resident."That's what our constraints to the development of the region. At least require huge funds for land acquisition in the region, "added July.At least USD 4-5 billion needed funds, it was done gradually and continuously, not only in fiscal year 2009. But continue to be done to facilities and infrastructure really ready termsauk with the community. "If the people are very excited to welcome these plans," he said.Fix ManagementIn addition to setting up everything, Samsul Arifin, vice chairman of Jepara Tourism Council said the construction of roads leading to it should be noted that direction. Currently, no paved road to the beach and narrow. "The plan of development into a better direction must be supported besama. Facilities and infrastructure are expected to be better than now. Beaches in Jepara is not inferior to Bali, staying just the management that needs improvement, "he said.Thus, Samson hope that the three elements involved in it, local government, tourism practitioners, and communities themselves can walk side by side for the sake of progress and management of natural potential Bondo Beach. The Samson is the most important records, residents must be ready to receive tourists and cultural presence overseas."We as the perpetrator of tourism is ready to support local government and communities for the management of Bondo Coast. Not only that, towards the development of tourism is expected to more equitably, "added the Advisory Council PHRI Jepara.Development of tourism in the region was welcomed by residents and the Village Solomon Bondo. Himself was already familiar with the plan, an outline of its citizens are ready to assist local government programs."We are happy to have the development of the region's future development ini.Tetapi Bondo not to damage the ecosystem and history in the village of Bondo," he said. (36)kepsen:SUNSET PANORAMA: Panorama sunset (sunset) Dead Waves on the Beach, the village of Bondo, District Bangsri not inferior to Kartini Beach and Bandengan.