Tampilkan postingan dengan label ELECTRONIC. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ELECTRONIC. Tampilkan semua postingan
Selasa, 31 Mei 2011
Senin, 31 Januari 2011
Relay and Optocoupler
Hello fellow freaks!
I'm trying to drive a 5v relay with an atmega8 and just needed some help.
This is what i currently have done, but i have some trouble finding the right limiting resistors on both the optocoupler and the BC547.

Without the optocoupler i think i could do this:
The relay has 125ohm coil resistance, so it needs 40mA to activate.
As the BC547 has a minimum hFE of 200, i need to provide it with at least 40mA/200 = 0.2mA of base current. I'll double that, and say i will provide ~0.4mA to the base to be sure it saturates. This gives me a value for R5 (5v/0.4mA = 12.5k) I'll go with 10k
(thats 0.5mA to the base, should be fine) This works, i've tried it on a breadboard
Then i wanted to add a optocoupler to make sure nothing will happen to the rest of the circuit, if something went wrong with the relay, but the transistor in the optocoupler must have some voltage drop, so i need to recalculate the value for R5, as the voltage is not 5v anymore, right?
I've been looking in the datasheet of the CNY17, but can't figure out what value R4 should be. Is the LED just a normal one?
I hope you can help
Thanks in advance!
I'm trying to drive a 5v relay with an atmega8 and just needed some help.
This is what i currently have done, but i have some trouble finding the right limiting resistors on both the optocoupler and the BC547.

Without the optocoupler i think i could do this:
The relay has 125ohm coil resistance, so it needs 40mA to activate.
As the BC547 has a minimum hFE of 200, i need to provide it with at least 40mA/200 = 0.2mA of base current. I'll double that, and say i will provide ~0.4mA to the base to be sure it saturates. This gives me a value for R5 (5v/0.4mA = 12.5k) I'll go with 10k
(thats 0.5mA to the base, should be fine) This works, i've tried it on a breadboard

Then i wanted to add a optocoupler to make sure nothing will happen to the rest of the circuit, if something went wrong with the relay, but the transistor in the optocoupler must have some voltage drop, so i need to recalculate the value for R5, as the voltage is not 5v anymore, right?
I've been looking in the datasheet of the CNY17, but can't figure out what value R4 should be. Is the LED just a normal one?
I hope you can help

Thanks in advance!
Sabtu, 29 Januari 2011
ABOUT BREADBOARD
Breadboard adalah PCB sementara yang dapat gunakan untuk eksperimen suatu design rangkaian elektronika. Biasanya bahan pembuatan breadboard terbuat dari plastik. Dari breadboard, dapt digunakan untuk menganalisa komponen yang salah dan yang harus diperbaiki dalam rangkaian eksperimen. Setelah semua sesuai dengan design dan keinginan maka design yang sudah ada dalam breadboard dapat dipindahkan ke dalam PCB secara permanen dengan terlebih dahulu layout melalui software.

Untuk memulai suatu merancang suatu rangkaian yang baik. disarankan, mencoba terlebih dahulu di breadboard. Tapi jangan sampai terbalik antara suplly (+) dan groundnya, karena kalau tidak komponen bisa korsleting semua. Untuk itu lihat dahulu bagan penyusunan breadboard secara benar, agar kamu tidak meletakkan komponen elektronikanya dengan salah.

Gmbr. Tata Letak Susunan Breadboard
Jadi breadboard yang paling tepi baik yang atas maupun yang bawah, semuanya akan terhubung secara horisontal. Sedangkan breadboard yang paling tengah, semuanya terhubung secara vertikal.
Secara diagram pin yang lebih lengkap bisa dilihat di bawah:


(OP-AMP)
Menurut Eyang Wikipedia, Operational Amplifier atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu komponen elektronika berupa integrated circuit (IC) yang terdiri atas bagian differensial amplifier, common emiter amplifier dan bagian push-pull amplifier. Bagian output Op-amp ini biasanya dikendalikan dengan umpan balik negatif (negative feedback) karena nilai gain-nya yang tinggi.
Keuntungan dari penggunaan Op Amp adalah karena komponen ini memiliki penguatan (A) yang sangat besar, Impedansi input yang besar, (Zin >>) dan Impedansi Output yang kecil (Zout <<). Selain dari itu, kemampuan interval frekuensi dari komponen ini sangat lebar. Penggunaan dari Op-amp meliputi: amplifier atau penguat biasa (non-Inverting Amplifier), Inverting Amplifier, komputer analog (operasi jumlah, kurang, integrasi, dan diferensiasi), dll. Jenis Op-amp yang popular dipakai adalah chip μA741 yang dibuat oleh pabrik semikonduktor Fairchild. (Wikipedia Indonesia) Dalam prakteknya, pengunaan operational amplifier atau op amp sangat dibutuhkan dalam beberapa rangkaian. Dalam rangkaian elektronika, operational amplifier bisa berfungsi sebagai umpan balik, penguat, penjumlah, pengurang, pengali, penyangga, dst …. sesuai dengan aplikasi yang anda buat. Lebih singkatnya ada beberapa rangkaian dasar operational amplifier yang secara internasional menjadi dasar untuk pembuatan sebuah rangkaian elektronika. Untuk itu diperlukan pemikiran dan design yang lebih lanjut untuk menuangkannya ke dalam layout PCB untuk dijadikan sebuah rangkaian. yang paling umum dan populer digunakan adalah op amp 741. Tetapi sebenarnya banyak jenis operational amplifier yang beredar di pasaran dengan jenis ic yang sama tetapi mengusung nama pabrik pembuatnya sendiri-sendiri. Bisa di cari di datasheet ic operational amplifier di alldatasheet atau ic2ic, ini juga untuk melengkapi tentang listing search engine tentang datasheet yang sudah saya posting waktu yang lalu. LM 741 atau UA 741 atau 741 op amp, dst …. adalah salah satu dari berbagai jenis ic operational amplifier yang sering digunakan saat ini.. Tetapi ada istilah dual, quad dst dalam operational amplifier, yang dimaksudkan adalah dalam satu komponen ic bisa terdiri dari lebih satu operational amplifier dengan supply tegangan yang sama. Nah, jadi kalau dalam rangkaian ada yang lebih dari op amp yang digunakan, kenapa boros-boros menggunakkan sebuah ic dengan sebuah op amp. Kenapa tidak menggunakkan ic op amp yang lebih efisien guna memperhitungkan cost dan efisien dalam design layout.
Gambar Fisik Komponen 741 Op Amp
Ic op amp yang terdiri lebih dari sebuah op amp, juga mudah diperoleh di pasaran. Jenis ic yang biasanya dipakai dalam rangkaian adalah :
a. Op Amp 741 tentunya

Jeroannya ic 741
b. Dual Operational Amplifier misalnya : LM 353
b. Quad Operational Amplifier misalnya : LM 324, LM 837 dan TL 084
Mungkin ada lagi jenis op amp yang lain ?

Untuk memulai suatu merancang suatu rangkaian yang baik. disarankan, mencoba terlebih dahulu di breadboard. Tapi jangan sampai terbalik antara suplly (+) dan groundnya, karena kalau tidak komponen bisa korsleting semua. Untuk itu lihat dahulu bagan penyusunan breadboard secara benar, agar kamu tidak meletakkan komponen elektronikanya dengan salah.

Gmbr. Tata Letak Susunan Breadboard
Jadi breadboard yang paling tepi baik yang atas maupun yang bawah, semuanya akan terhubung secara horisontal. Sedangkan breadboard yang paling tengah, semuanya terhubung secara vertikal.
Secara diagram pin yang lebih lengkap bisa dilihat di bawah:


(OP-AMP)
Menurut Eyang Wikipedia, Operational Amplifier atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu komponen elektronika berupa integrated circuit (IC) yang terdiri atas bagian differensial amplifier, common emiter amplifier dan bagian push-pull amplifier. Bagian output Op-amp ini biasanya dikendalikan dengan umpan balik negatif (negative feedback) karena nilai gain-nya yang tinggi.
Keuntungan dari penggunaan Op Amp adalah karena komponen ini memiliki penguatan (A) yang sangat besar, Impedansi input yang besar, (Zin >>) dan Impedansi Output yang kecil (Zout <<). Selain dari itu, kemampuan interval frekuensi dari komponen ini sangat lebar. Penggunaan dari Op-amp meliputi: amplifier atau penguat biasa (non-Inverting Amplifier), Inverting Amplifier, komputer analog (operasi jumlah, kurang, integrasi, dan diferensiasi), dll. Jenis Op-amp yang popular dipakai adalah chip μA741 yang dibuat oleh pabrik semikonduktor Fairchild. (Wikipedia Indonesia) Dalam prakteknya, pengunaan operational amplifier atau op amp sangat dibutuhkan dalam beberapa rangkaian. Dalam rangkaian elektronika, operational amplifier bisa berfungsi sebagai umpan balik, penguat, penjumlah, pengurang, pengali, penyangga, dst …. sesuai dengan aplikasi yang anda buat. Lebih singkatnya ada beberapa rangkaian dasar operational amplifier yang secara internasional menjadi dasar untuk pembuatan sebuah rangkaian elektronika. Untuk itu diperlukan pemikiran dan design yang lebih lanjut untuk menuangkannya ke dalam layout PCB untuk dijadikan sebuah rangkaian. yang paling umum dan populer digunakan adalah op amp 741. Tetapi sebenarnya banyak jenis operational amplifier yang beredar di pasaran dengan jenis ic yang sama tetapi mengusung nama pabrik pembuatnya sendiri-sendiri. Bisa di cari di datasheet ic operational amplifier di alldatasheet atau ic2ic, ini juga untuk melengkapi tentang listing search engine tentang datasheet yang sudah saya posting waktu yang lalu. LM 741 atau UA 741 atau 741 op amp, dst …. adalah salah satu dari berbagai jenis ic operational amplifier yang sering digunakan saat ini.. Tetapi ada istilah dual, quad dst dalam operational amplifier, yang dimaksudkan adalah dalam satu komponen ic bisa terdiri dari lebih satu operational amplifier dengan supply tegangan yang sama. Nah, jadi kalau dalam rangkaian ada yang lebih dari op amp yang digunakan, kenapa boros-boros menggunakkan sebuah ic dengan sebuah op amp. Kenapa tidak menggunakkan ic op amp yang lebih efisien guna memperhitungkan cost dan efisien dalam design layout.

Gambar Fisik Komponen 741 Op Amp
Ic op amp yang terdiri lebih dari sebuah op amp, juga mudah diperoleh di pasaran. Jenis ic yang biasanya dipakai dalam rangkaian adalah :
a. Op Amp 741 tentunya

Jeroannya ic 741
b. Dual Operational Amplifier misalnya : LM 353
b. Quad Operational Amplifier misalnya : LM 324, LM 837 dan TL 084
Mungkin ada lagi jenis op amp yang lain ?
Jumat, 28 Januari 2011
Pemancar Penerima Ultrasonik | Rangkaian Pemancar Penerima Ultrasonik
I. Rangkaian Pemancar Ultrasonik
Rangkaian pemancar ultrasonik di atas adalah merupakan rangkaian pembangkit sinyal suara frekuensi tinggi dengan memanfaatkan multivibrator astable IC 555. Jadi sebenarnya untuk rangkaian pemancar ini anda bebas menggunakan rangkaian apa saja yang penting bisa membangkitkan frekuensi cukup tinggi. Anda bisa menggunakan rangkaian oscillator transistor, oscillator gerbang logika atau jenis oscillator lainnya, karena memang yang penting bisa menghasilkan sinyal yang berfrekuensi tinggi. Untuh contoh rangkaian pemancar ultrasonik kali ini menggunakan IC 555 yang merupakan IC serbaguna dan mudah diaplikasikan dengan fungsi yang bervariatif. Bahkan dengan IC555 ini anda juga bisa membuat rangkaian FM modulator dengan modulasi yang bisa dikatakan hampir sempurna, hanya saja memang IC555 ini tidak mampu berkerja dengan baik pada frekuensi yang sangat tinggi hingga MHz. Tapi untuk sinyal suara ultrasonic yang range frekuensinya hanya berkisar ribuan Hz, maka IC ini sangat bisa untuk diandalkan. Perhitungan frekuensinya juga sangat mudah dan akurat, sehingga anda bisa dengan mudah menentukan frekuensi dari pancaran suara ultrasonic yang anda perlukan. Untuk mengetahui rumus perhitungan frekuensi yang dihasilkan anda bisa membaca postingan saya tentang multivibrator astable di blog ini.
Prinsip kerja rangkaian pemancar ultrasonik diatas tidak ada bedanya dengan rangkaian astable 555, dimana nilai frekuensi yang dihasilkan ditentukan oleh nilai VR1, R1, R2 dan C1. Hanya saja dianggap sebagai pemancar gelombang ultrasonic dikarenakan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian diubah kedalam bentuk gelombang suara dengan bantuan loudspeaker dan juga penambahan dua buah transistor pada jalur output hanya dimaksudkan sebaga driver loudspkear agar output IC555 tidak terbebani oleh impedansi loudspeaker yang sangat rendah. Sebagai catatan bahwa gelombang suara yang mempunyai range frekuensi diatas 20 KHz disebut dengan gelombang ultrasonik. Sedangkan jika sinyal frekuensi tinggi tersebut anda hubungkan dengan batangan logam maka hantaran gelombang yang dihasilkan disebut dengan gelombang radio.
Pemancar penerima gelombang ultrasonik ini biasanya dimanfaatkan untuk mengukur jarak suatu benda dengan melakukan perhitungan waktu dari pantulan gelombang ultrasonik tersebut. Ada juga yang memanfaatkan gelombang ultrasonik ini untuk mengusir binatang-binatang pengganggu yang tidak diinginkan seperti nyamuk, tikus, serangga dan jenis binatang lainnya. Hal ini karena kebanyakan pendengaran binatang bisa mencapai frekuensi puluhan ribu hertz (ultrasonik) dibandingkan pendengaran manusia yang hanya maksimum 20 Khz.
II. Rangkaian Penerima Ultrasonik

Pada rangkaian penerima ultrasonik diatas juga sebenarnya mempunyai cara kerja yang cukup sederhana. Dimana tidak ada sistem modulasi atau pengiriman data yang diterapkan, rangkaian penerima ini hanya difungsikan untuk mengaktifkan relay pada saat adanya pancaran sinyal ultrasonic dari rangkaian pemancar. Beban yang akan anda saklarkan terserah anda, karena sudah berada diluar sistem rangkaian. Apakah ingin membunyikan sirine atau menghidupkan lampu semuanya terserah anda. Bahkan untuk beban yang memakai tegangan PLN 220 volt juga bisa.
Coba perhatikan rangkaian penerima ultrasonik diatas, menurut analisa saya adalah sbb:
www.electronic-circuits-diagrams.com
Prinsip kerja rangkaian pemancar ultrasonik diatas tidak ada bedanya dengan rangkaian astable 555, dimana nilai frekuensi yang dihasilkan ditentukan oleh nilai VR1, R1, R2 dan C1. Hanya saja dianggap sebagai pemancar gelombang ultrasonic dikarenakan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian diubah kedalam bentuk gelombang suara dengan bantuan loudspeaker dan juga penambahan dua buah transistor pada jalur output hanya dimaksudkan sebaga driver loudspkear agar output IC555 tidak terbebani oleh impedansi loudspeaker yang sangat rendah. Sebagai catatan bahwa gelombang suara yang mempunyai range frekuensi diatas 20 KHz disebut dengan gelombang ultrasonik. Sedangkan jika sinyal frekuensi tinggi tersebut anda hubungkan dengan batangan logam maka hantaran gelombang yang dihasilkan disebut dengan gelombang radio.
Pemancar penerima gelombang ultrasonik ini biasanya dimanfaatkan untuk mengukur jarak suatu benda dengan melakukan perhitungan waktu dari pantulan gelombang ultrasonik tersebut. Ada juga yang memanfaatkan gelombang ultrasonik ini untuk mengusir binatang-binatang pengganggu yang tidak diinginkan seperti nyamuk, tikus, serangga dan jenis binatang lainnya. Hal ini karena kebanyakan pendengaran binatang bisa mencapai frekuensi puluhan ribu hertz (ultrasonik) dibandingkan pendengaran manusia yang hanya maksimum 20 Khz.
II. Rangkaian Penerima Ultrasonik
Pada rangkaian penerima ultrasonik diatas juga sebenarnya mempunyai cara kerja yang cukup sederhana. Dimana tidak ada sistem modulasi atau pengiriman data yang diterapkan, rangkaian penerima ini hanya difungsikan untuk mengaktifkan relay pada saat adanya pancaran sinyal ultrasonic dari rangkaian pemancar. Beban yang akan anda saklarkan terserah anda, karena sudah berada diluar sistem rangkaian. Apakah ingin membunyikan sirine atau menghidupkan lampu semuanya terserah anda. Bahkan untuk beban yang memakai tegangan PLN 220 volt juga bisa.
Coba perhatikan rangkaian penerima ultrasonik diatas, menurut analisa saya adalah sbb:
- Loudspeaker tweeter atau mikrofon digunakan sebagai penangkap gelombang suara ultrasonik.
- Gelombang ultrasonik yang diterima kemudian diperkuat dengan menggunakan dua buah transistor.
- Sebagai pemilih frekuensi digunakan kapasitor tapis C5 dengan nilai 560 nF, disamping itu juga dibantu oleh R14 (100 Kohm).
- IC Op-Amp pada rangkaian penerima ini hanya dimaksudkan sebagai pembanding bukan sebagai penguat.
- Sebagai referensi pembanding digunakan potensio VR2 yang membagi tegangan supply 9 volt menjadi dua bagian tegangan.
- Jika tegangan pada input positif Op-Amp (pin3) lebih besar dibanding tegangan pada terminal negatif op-amp (pin2), maka tegangan keluaran akan mendekati tegangan suppy (secara teori jika tidak ada beban), dan jika sebaliknya maka tegangan keluaran adalah 0 volt.
- Dua buah transistor pada jalur keluaran op-amp berguna sebagai driver relay, sehingga arus sebagian besar mengalir dari transistor bukan dari output op-amp.
- Sinyal listrik dengan frekuensi diatas 20 Khz jika anda hubungkan dengan loudspeaker maka akan menghasilkan gelombang ultrasonik.
- Kecepatan rambat dari gelombang suara jauh lebih kecil dari gelombang elektromagnetik (radio) sehingga bisa dilakukan perhitungan waktu sebagai dasar perhitungan jarak suatu benda.
www.electronic-circuits-diagrams.com
Rabu, 26 Januari 2011
INHO-10JS-L7A0-1000
Series INHO incremental shaft encoder up to 12 mm
![]() | I | N | H | 0 | - | X | X | X | X | - | X | X | A | 0 | - | X | X | X | X | ||||||||||||
Shaft size---- | |___| | | | | | | | | | Resolution - ppr | |||||||||||||||||||||||||
AA = 1/4" | | | | | | | | | |||||||||||||||||||||||||||
AB = 3/8" | | | | | | | Output Signal | |||||||||||||||||||||||||||
06 = 6 mm | | | | | Connections | 1 = A | |||||||||||||||||||||||||||
10 = 10 mm | | | | | A = 4 pole | 2 = AB | |||||||||||||||||||||||||||
12 = 12 mm | | | | | D = 6 pole MS | 3 = ABO | |||||||||||||||||||||||||||
| | | | E = 7 pole MS | 4 = A & A inv | ||||||||||||||||||||||||||||
Seals | | | L = 12 pin plug | 5 = AB | ||||||||||||||||||||||||||||
A = no seal | | | 6 = 6 ft cable | & AB inv | ||||||||||||||||||||||||||||
B = single lip seal | | | 7 = 12 ft cable | 6 = A & O | ||||||||||||||||||||||||||||
J = Double lip seal | Exit | 7 = ABO | |||||||||||||||||||||||||||||
R = Rear | & ABO inv | ||||||||||||||||||||||||||||||
S = Side |
Select your options below and buy online, easily and securely, with PayPal (from $300) |
Technical Data | Connection Options | |||||||
Operating temp: | - 20 ...+ 60 degrees C | 6 pole | 5 pole | 7 pole | 12 pole | Cable | ||
- 4 ...+ 140 degrees F | PS GND | F | 1 | F | 1 | Black | ||
Higher Temperature: | Please consult | PS 5 ... 24 V | D | 2 | D | 2 | Blue | |
Max frequency: | 80 kHz | Output A | A | 3 | A | 3 | Brown | |
Current consumption: | 50 mA (max.) | Output B | B | 4 | B | 4 | Beige | |
Power supply: | 5 - 24V | Output O | C | 5 | C | 7 | Pink | |
Weight: | 11 oz (0.3 kg) | Output A inv | G | 5 | Yellow | |||
Protection: | IP 55 NEMA 3 | Output B inv | E | 6 | Green | |||
Housing: | Aluminum | Output O inv | 8 | Violet | ||||
Shaft: | Stainless Steel | |||||||
Bearings: | 2 x 6001 ZZ C2 | Output | ||||||
Torque: | 0.4 oz/in (3 N-cm) | A is 90 degrees before B in clockwise direction | ||||||
Humidity: | Up to 98% permissible | ![]() ![]() | ||||||
Speed: | 5000 RPM max. | |||||||
Shock: | 10g (6msec) | |||||||
Vibration: | 5g (500 Hz) | |||||||
Shaft load: | Radial / Axial max 10 lbs | |||||||
Line driver output max: | 50 mA per channel | |||||||
Max. ppr | 5000 | |||||||
Mounting Instructions | |
Hook up the encoder with the connections as described. Make sure power supply meets specifications. Attach encoder to mounting bracket as shown. Attach shaft using a flexible coupling. | |
Dimensions | |
![]() | ![]() |
Hohner Corp. | Tel: (905) 563 4924 |
5536 Regional Road 81 | Fax: (905) 563 7209 |
Beamsville, Ontario | E-mail: hohner@hohner.com |
Canada L0R 1B3 | Web: www.encoderonline.com |